Masa sih cape-cape kuliah malah jadi pengangguran ??
Sebenarnya sulit untuk
masuk ke pikiran masyarakat yang masih tabu akan pentingnya ilmu itu. Jujur,
saya kuliah bukan untuk mencari kerja tapi saya mencari ilmu. Jika saya kuliah
untuk mencari kerja, “BODOH” itu namanya.
BODOH ?? ya. Saya bilang betapa bodohnya diri saya. Jika anda belum paham dengan tulisan saya, saya akan beri penjelasan mengenai orang bodoh vs orang pintar yang saya ambil dari “MARIO TEGUH” :
Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya berbisnis…
Agar bisnisnya berhasil,
tentu dia harus rekrut orang pintar.
Walhasil boss-nya orang
pintar adalah orang bodoh.
Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang pintar yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah.
Walhasil orang bodoh
memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.
Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya mencari kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.
Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang-orang pintar yang berkerja. Tapi orang-orang pintar DEMO. Walhasil orang-orang pintar
‘meratap-ratap’ kepada orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan.
Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu
untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan
waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.
Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit.
Mata orang pintar selalu
mencari kolom lowongan perkerjaan.
Saya yakin pasti akan timbul pertanyaan..
1. Mendingan jadi orang
pinter atau orang bodoh??
2. Pinteran mana antara
orang pinter atau orang bodoh ???
3. Mana yang lebih mulia
antara orang pinter atau orang bodoh??
4. Mana yang lebih susah,
orang pinter atau orang bodoh??
intinya jangan lama-lama
jadi orang pinter, lama-lama tidak sadar bahwa dirinya telah dibodohi oleh
orang bodoh.
Jadilah orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh. Kata kunci nya adalah ‘resiko’ dan ‘berusaha’, karena orang bodoh perpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil, selanjutnya dia berusaha agar resiko betul-betul kecil. Orang pinter berpikir panjang maka dia bilang resikonya besar untuk selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil resiko tersebut. Dan mengabdi pada orang bodoh…
Diamanakah posisi anda saat ini…
Berhentilah meratapi
keadaan anda yang sekarang…
Ini hanya sebuah Refleksi dari semua Retorika dan Dinamika kehidupan. Semua Pilihan dan Keputusan ada ditangan anda untuk merubahnya, Lalu perhatikan apa yang terjadi…
Terima Kasih…..saya
hanya calon sarjana yang “bodoh”!!